Wisuda Khatam Al-Qur'an da Khatam Tartil Angakatan I - IV Tahun 2006 - 2012 |
Pijar QLC, Minggu, 10 Maret 2013. Berprofesi sebagai guru mengaji / al-Qur'an merupakan suatu pekerjaan yang kurang mendapatkan apresiasi disebagian hati kalangan umat, terutama dikalangan umat Islam itu sendiri, alasan mereka sangat masuk akal, gaji atau penghasila kecil, rendahan, tidak ada pretise, dan segudang alasan lainnya, sehingga sedikit orang yang mau menggeluti Profesi tersebut. Jika semua orang beralasan seperti itu apa jadinya Al-Qur'an mungkinkah ia akan menjadi kitab yang tersimpan sehingga menjadi pajangan ataukah akan menjadi barang antik yang akan habis dimakan zaman?.
Mencoba Bertekad sampai kapanpun, akan menjadi bagian orang berprofesi sebagai guru mengaji/al-Qur'an (sebut: pembantu Tuhan/PT), melakoni sejak 18 Agustus 2000 sampai sekarang dan hingga sampai kapanpun. Walaupun saat ini sudah menjadi seorang tenaga Pendidik di beberapa Perguruan Tinggi dan Swasta yang ada di Sumatera Barat, kecintaan terhadap dunia pendidikan tidak akan pernah berkurang begitu juga rasa cinta PT terhadap profesi Guru mengaji.
Manusia dengan seribu keunikan dan segudang keanehan serta sesumbar kehebatan harus dibina sejak dari usia dini, terutama penanaman nilai Agama (Aqidah, Syariah dan Akhlak), setiap anak berhak untuk mendapatkan haknya dan orang tua harus menunaikan kewajibannya. PT memiliki sedikit ilmu mencoba untuk berbagi ilmu, karena manusia yang paling baik itu adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi saudara yang lain. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang mau mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya, tertanamnya nilai-nilai Agama akan dirasakan ketika mereka diusia Dewasa dan Tua nanti, walaupun saat ini mereka masih susah untuk mengaplikasikannya, setidaknya mereka sudah memiliki pondasi/basic awal yang kuat. Buah-buahan yang kita nikmati hari ini, itu mengalami proses mulai dari pembibitan, tumbuh, besar, berbunga, menjadi putik, buah hingga bisa dinikmati.
Itu yang dilakukan oleh seorang pendidik dengan segala kesabaran dan keikhlasan, menjadikan anak jadi orang yang lebih baik dikemudian hari, ketika ia akan melakukan kesalahan ia akan teringat dengan apa nasehat gurunya, sehingga ia terhenti dan tidak jadi melakukan kesalahan tersebut, disaat itulah ilmu berfungsi jika diibaratkan ilmu itu bagaikan pembeda antara baik buruk, halal - haram, dimanakah itu?. Itu adanya di kitab suci yaitu Al-Qur'an bagi yang beragama Islam........(bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar